Berita Nana4D– Pernahkah kamu punya rencana untuk pindah dan membeli rumah di luar negeri? Bila iya, ada hal-hal yang harus diperhatikan sebelum beli rumah di luar negeri. Membeli rumah di luar negeri bisa didasari berbagai macam alasan. Misalnya, studi di luar negeri, bekerja atau hanya sebagai investasi properti.
Tak jarang orang Indonesia memiliki rumah di luar negeri. Selain karena alasan di atas tadi, harga rumah atau properti jarang turun atau mahal selalu naik. Secara rata-rata harga properti di sebuah negara akan naik 10% setiap tahun, tergantung di negara mana properti itu berada. Nah, sebelum membeli rumah di luar negeri, ada baiknya menjalankan tips-tips membeli rumah di luar negeri berikut ini seperti dilansir dari Ray White.
1. Lokasi Properti (Negara)
Tujuan utama berinvestasi di luar negeri adalah untuk ditempati atau disewakan. Oleh karena itu, negara seperti Australia, Malaysia, Singapura dan Amerika Serikat sering dijadikan tujuan investasi. Di Australia kamu bisa menyasar pasar penyewa mahasiswa karena kedua negara ini kerap menjadi tujuan mahasiswa dari mancanegara untuk melanjutkan pendidikannya.
Sementara itu, Malaysia populer sebagai tujuan ‘wisata kesehatan’. Biaya pemeriksaan dan tindakan kesehatan relatif lebih terjangkau jika dibandingkan di Indonesia, sehingga banyak orang Indonesia yang lebih memilih berobat ke negeri Jiran tersebut. Meski biayanya relatif terjangkau, kualitasnya tak kalah, bahkan lebih baik dari di dalam negeri. Nah, dengan demikian, lokasi yang sebaiknya menjadi sasaran investasi properti kamu adalah lokasi yang dekat dengan kampus ataupun fasilitas-fasilitas kesehatan.
Baca Juga : Begini Cara Pindah Gigi Mobil Matic Saat di Tanjakan
2. Dana/ Keuangan
Sebelum mulai mencari properti, kamu perlu menghitung keuangan dan berapa daya beli maksimal kamu. Seringkali para investor mencari properti impian mereka, namun tidak memperhatikan apakah dana yang dimiliki cukup untuk mendapatkannya.
Oleh karenanya jangan hanya menghitung harga properti yang diincar, melainkan perhitungkan pula semua biaya seperti pajak, pembiayaan, dan lain-lain. Dengan demikian, uang kamu tidak habis hanya untuk membeli properti tersebut.
3. Lakukan Riset Mandiri
Riset Mandiri sangat penting dilakukan agar investasi yang kamu geluti tidak berujung sia-sia. Selain mencari detail informasi properti yang dibidik, jangan lupa untuk mengamati kondisi pasar di lokasi atau di negara tersebut. Contoh beberapa tahun lalu, Amerika Serikat mengalami property bubble, sehingga banyak pengelola properti sewa yang menawarkan investasinya ke Indonesia.
Beberapa tahun lalu, kamu bisa mendapatkan dua buah properti yang sudah tersewa hanya dengan harga Rp. 3M. Hal ini cukup menarik karena properti yang kamu miliki sudah memiliki penyewa, sehingga langsung memberikan pemasukan bagi kamu.
Selain itu, perhatikan pesaing dan kenali harga pasaran dari properti yang kamu incar. Salah satu langkah yang bisa kamu terapkan adalah melalui survei harga rumah. Pastikan kamu membayar dengan harga yang wajar. Jangan terlalu cepat percaya dengan orang yang memberi info mengenai harga properti tersebut.
Baca Juga : Apa Itu Quality Control? Ini Pengertian dan Manfaatnya untuk Produk UMKM
4. Buat Daftar Prioritas
Buat daftar prioritas berdasarkan tingkat kepentingannya, seperti kolam renang, lokasi dekat dengan pantai, pemkamungan (view), peluang sewa, fasilitas anak-anak, dan lain-lain. Kemudian, tentukan poin apa yang bisa dieliminasi.
Dengan dana terbatas, sulit rasanya mendapat semua keinginan kamu. Jadi, harus ada hal yang perlu dikompromikan. Peringkat teratas dari daftar prioritas, biasanya pemkamungan laut. Akan tetapi, properti dengan karakteristik ini umumnya sangat mahal.
5. Proyeksi Masa Depan
Banyak pembeli yang hanya melihat kondisi properti saat melakukan transaksi, namun tidak melihat proyeksi masa depan properti tersebut. kamu harus selalu berpikir bahwa properti yang dibeli, suatu hari nanti akan dijual. Bahkan, bila kamu tidak berniat menjualnya dalam waktu dekat, kamu pun harus mempertimbangkannya, karena keadaan atau kebutuhan kamu bisa berubah sewaktu-waktu.
Banyak orang yang membeli saat booming. Biasanya, mereka tergoda membeli properti luar negeri baru yang terlihat bagus, tetapi bentuknya sama dengan properti di sekitarnya. Hal ini tentu mempertinggi potensi kompetisi sekaligus menurunkan permintaan sewa. Untuk itu, membeli properti dengan bentuk unik dan terbatas harus menjadi prioritas.
6. Cek Regulasi Negara
Perhatikan aturan negara yang bersangkutan. Pilihlah negara dengan makro ekonomi yang stabil. Paling tidak, jika kondisi ekonomi saat ini buruk, ke depan akan membaik. Perlu diperhatikan, negara-negara berkembang lebih besar kenaikan harganya dibanding negara maju.
Perhatikan pula suku bunga cicilan KPR yang berlaku di negara tersebut. Selain Australia, Amerika Serikat adalah negara yang paling banyak memberi kemudahan kepada investor properti mancanegara.
Di Amerika Serikat, misalnya, mereka mengizinkan investor asing perorangan untuk membentuk entitas bisnis dan membuka rekening bank. Dengan demikian, pemasukan dari sewa tidak perlu langsung ditransfer ke rekening kamu di dalam negeri.
7. Memastikan Kredibiitas Pengembang
Salah satu cara agar kerugian tidak menimpa kamu saat berinvestasi properti di luar negeri adalah kamu berinvestasi pada proyek milik pengembang yang kredibel. Salah satu tkamu si pengembang kredibel ialah telah memiliki proyek properti sebelumnya dan konsumen merasa puas dengan proyek tersebut. Apakah pengembang tersebut menyelesaikan proyek dan melakukan serah terima kunci tepat waktu atau tidak? Jika tepat waktu, itu salah satu tkamu pengembang tersebut memiliki kredibilitas dan reputasi yang baik sehingga patut kamu pertimbangkan.
8. Perhatikan Fluktuasi Mata Uang
Ketika kamu membeli rumah di luar negeri, tentunya mata uang yang digunakan adalah mata uang negara tujuan. Untuk itu, kamu harus sering-sering memantau fluktuasi mata uang negara setempat. Atau jika kamu lebih aman, segera tukarkan uangmu menjadi mata uang yang nilainya lebih tinggi dibandingkan mata uang Indonesia atau mata uang negara tujuan, misalnya seperti dolar Amerika.
9. Memperhatikan Cara Pembayaran
Jika masalah dana sudah tidak ada masalah bagi kamu, kini saatnya memperhatikan cara pembayaran. Sebaiknya kamu hanya berurusan dengan lembaga perbankan resmi di dalam maupun di luar negeri untuk urusan pembayaran. Hindari pembayaran secara tunai, karena pembayaran kamu sangat berisiko, mengingat kamu sedang di luar negeri sehingga berpotensi terkena aturan batas maksimal membawa uang tunai. Jika ada pilihan untuk membayar secara kredit maupun tunai bertahap, kenapa tidak memanfaatkan fasilitas tersebut untuk mengurangi biaya yang harus kamu keluarkan dalam jumlah besar. Semakin mudah metode pembayarannya,, akan semakin baik untuk keuangan kamu.
10. Memilih Agen Properti Terpercaya
Jika kamu tidak memiliki informasi yang cukup tentang aturan tentang investasi property di negara tujuan, sebaiknya kamu difasilitasi agen properti. Saat memilih agen, pilihlah agen properti yang terpercaya. Selain menerapkan biaya (fee) yang tidak terlalu mahal, agen properti yang terpercaya perlu terbuka dan transparan menyampaikan informasi penting kepada kamu. Jangan sampai di kemudian hari, kamu gigit jari. Salah satu cara lain memilih agen properti, kamu bisa meminta rekomendasi teman atau keluarga yang telah lebih dulu membeli properti di luar negeri melalui agen tersebut.