Kekalahan beruntun bisa menjadi tantangan besar bagi seorang petinju. Namun, banyak petarung hebat yang berhasil bangkit dari kekalahan tersebut, memberikan inspirasi dan pelajaran berharga tentang ketahanan mental dan fisik. Salah satunya adalah Tim Tszyu, yang baru saja mengalami dua kekalahan beruntun yang mengejutkan setelah sebelumnya memulai karier dengan catatan kemenangan yang cemerlang.
Berikut adalah empat petinju yang bisa menjadi sumber inspirasi bagi Tim Tszyu untuk kembali bangkit dan meraih kesuksesan setelah kekalahan.
1. Marco Antonio Barrera: Legenda Meksiko yang Bangkit dari Kekalahan
Marco Antonio Barrera, dengan rekor 67-7 (44 KO), adalah contoh nyata bahwa kemunduran awal tidak harus mengakhiri karier seorang petinju. Pada tahun 1996, Barrera mengalami kekalahan dari Junior Jones melalui diskualifikasi, dan lima bulan kemudian ia kalah lagi dalam pertandingan ulang. Namun, Barrera tidak menyerah. Dia bangkit dengan empat kemenangan beruntun, termasuk kemenangan besar untuk merebut kembali sabuk juara dunia dari Richie Wenton. Barrera kemudian naik divisi dan memenangkan gelar di kelas bulu dan ringan junior, akhirnya memasuki Hall of Fame Tinju Internasional sebagai salah satu legenda tinju dunia.
2. Kostya Tszyu: Ayah Tim yang Bangkit Pasca Kekalahan
Kostya Tszyu, ayah dari Tim Tszyu, adalah contoh ketangguhan dalam dunia tinju. Pada tahun 1997, Kostya mengalami kekalahan mengejutkan dari Vince Phillips, yang merampas gelar juara dunia kelas welter junior. Meskipun kalah, Kostya tidak menyerah. Ia bekerja keras untuk kembali bangkit, merebut kembali sabuknya dua tahun kemudian, dan akhirnya menjadi juara dunia kelas welter junior yang tak terkalahkan hingga mengakhiri kariernya di Hall of Fame Tinju Internasional. Ketangguhan Kostya adalah inspirasi nyata bagi putranya, Tim, yang dapat belajar dari perjuangan ayahnya.
3. Mario Barrios: Dari Kekalahan Telak ke Kejayaan
Mario Barrios mengalami kekalahan perdana dalam kariernya pada Juni 2021, ketika ia harus menyerah pada Gervonta “Tank” Davis setelah menderita knockdown pada ronde ke-8 dan ke-11. Kekalahan tersebut memaksanya untuk naik kelas ke kelas welter dan menghadapi Keith Thurman dalam perebutan sabuk juara dunia. Barrios kalah lagi, tetapi ia tidak menyerah. Kini, dengan rekor 29-2 (18 KO), Barrios telah kembali ke jalur kemenangan dengan tiga kemenangan beruntun, dan saat ini memegang gelar juara kelas welter. Barrios menjadi contoh petinju yang tidak menyerah dan terus berjuang meskipun menghadapi kekalahan yang mempengaruhi kariernya.
4. Regis Prograis: Bangkit Setelah Kekalahan untuk Merebut Gelar Dunia
Regis Prograis mengalami kekalahan dalam percobaan pertamanya meraih gelar juara dunia pada tahun 2019, setelah kalah angka dari Josh Taylor. Namun, kekalahan tersebut justru mendorong Prograis untuk kembali lebih kuat. Dalam tiga pertarungan berikutnya, ia mencetak tiga kemenangan KO yang meyakinkan, termasuk melawan Juan Heraldez, Ivan Redkach, dan Tyrone McKenna. Pada November 2022, Prograis akhirnya meraih gelar juara dunia kelas ringan super dengan kemenangan KO atas Jose Zepeda. Prograis mengingatkan kita bahwa kegagalan bukanlah akhir, tetapi justru bisa menjadi awal dari perjalanan menuju kejayaan.
TAGS :