Berita Nana4D – UNPRI soal Temuan 5 Mayat Kadaver Bahan Praktik Anatomi Kedokteran. Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Medan akhirnya buka suara terkait penemuan lima mayat di lantai 15 kampus saat Polrestabes Medan melakukan penggeledahan.
Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UNPRI Kolonel (Purn) Drg Susanto mengatakan lima mayat tersebut yakni kadaver yang merupakan mayat yang digunakan mahasiswa Fakultas Kedokteran untuk praktikum anatomi.
“Di dalam laboratorium anatomi salah satu media belajar adalah kadaver yaitu tubuh manusia yang diawetkan. Di laboratorium anatomi Fakultas UNPRI terdapat lima kadaver. Satu perempuan dan empat laki laki,” kata Susanto, Rabu (13/12).
Baca Juga : Debat Capres 2024 Disorot Dunia Media Asing Ulas Aksi Prabowo hingga Anies
Susanto menyebutkan UNPRI Medan memiliki Fakultas Kedokteran yang berdiri sejak tahun 2008. Fakultas Kedokteran memiliki laboratorium untuk menunjang proses belajar mengajar salah satu laboratorium adalah laboratorium anatomi.
“Dan kadaver tersebut telah diadakan oleh rektor terdahulu Profesor Doktor Djakobus Tarigan pada tahun 2005. Kami sangat yakin di setiap Fakultas Kedokteran di Indonesia memiliki kadaver sebagai media pembelajaran. Dan peraturan tentang kadaver tentang pelajaran,” terangnya.
Susanto juga membantah kabar yang berkembang bahwa lima mayat yang ditemukan merupakan korban pembunuhan.
“Tidak ada kasus pembunuhan di kampus UNPRI sebagaimana isu yang beredar di masyarakat. Bila memang ada terjadi tindak pembunuhan di lingkungan UNPRI maka saya sebagai salah satu pimpinan adalah orang yang pertama yang akan melaporkan tindak pidana tersebut kepada pihak berwajib,” tegasnya.
Dia juga menyesalkan tindakan Polrestabes Medan yang kurang koordinasi dengan pimpinan UNPRI. Sebab, Susanto menuding pimpinan UNPRI tidak pernah dimintai keterangan secara resmi oleh polisi.
“Pada 11 Desember 2023 beberapa oknum yang mengaku polisi mendatangi UNPRI pada malam hari mendesak melakukan penggeledahan di kampus. Untuk diketahui pada malam hari tidak ada petugas yang bisa mendampingi, tapi mereka memaksa untuk masuk. Dan satpam akhirnya memberikan izin untuk menggeledah.
Dan tidak didapati apapun pada saat itu. Hari berikutnya penggeledahan dilakukan kembali pada pagi hari sampai malam. Dan ditemukan lima kadaver di dalam bak kadaver pada laboratorium anatomi,” jelasnya.
Saat itu polisi mengeluarkan kadaver dari tempatnya untuk diperiksa dan kemudian dikembalikan lagi. Akan tetapi yang disesalkan, pada 12 Desember 2023, tambahnya, polisi meminta agar kampus dikosongkan.
“Padahal saat itu sudah diberikan izin untuk pemeriksaan. Dan saat bersamaan sedang berlangsung proses pembelajaran kuliah praktikum dan ujian. Dan bahkan ada ancaman untuk memasang police line kampus sehingga memancing keributan,” ucapnya.
Baca Juga : Park Seo Joon mengungkap kesulitan yang dialaminya untuk menolak tawaran akting
Karena itu, Susanto meminta Kapolda Sumut untuk menindak tegas oknum oknum Polrestabes Medan karena telah bertindak semena-mena.
“Kami minta kepada Kapolda untuk menindak oknum yang telah bertindak semena-mena di UNPRI. Kami juga mempertanyakan urgensi oknum tersebut menggeledah tanpa adanya surat perintah penggeledahan,” pungkasnya.
Sementara Polda Sumatera Utara (Sumut) masih mendalami pengakuan UNPRI soal lima mayat merupakan kadaver.
“Penyidik masih mendalaminya, pihak kampus mengatakan itu kadaver,” ujar Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi kepada wartawan lewat pesan singkat, Rabu (13/12).
Kendati demikian, Hadi mengatakan penyidik masih mendalami kebenaran pernyataan dari pihak kampus. Termasuk soal izin terkait kepemilikan kadaver tersebut.
“Hasil penyelidikan betul dugaannya adalah jenazah manusia. (kadaver) masih didalami penyidik,” jelasnya.
Sebelumnya lima mayat tanpa identitas ditemukan di Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Jalan Sampul, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut).
Kasus ini berawal dari video viral di media sosial yang mereka soal penemuan dua mayat di kampus tersebut. Dalam video, terlihat kondisi mayat tanpa identitas itu telah membusuk dan ditempatkan di dalam bak berwarna biru berisi air di lokasi parkiran lantai 9 kampus tersebut.
“Ada mayat di UNPRI lantai 9,” ucap perekaman video sambil menunjukkan lokasi penemuan mayat tersebut.
Video viral itu kemudian ditindaklanjuti oleh Sat Reskrim Polrestabes Medan dengan langsung mendatangi lokasi kampus UNPRI pada Senin (11/12) malam. Namun saat itu kedatangan aparat kepolisian sempat mendapat penolakan dari pihak UNPRI.
Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa mengatakan penyidik kembali mendatangi Kampus UNPRI pada keesokan harinya, Selasa (12/12) dan langsung melakukan penggeledahan.
Namun, saat itu kondisi lantai 9 tersebut sudah dibersihkan dan tidak ada lagi bak air tempat diduga jenazah berada. Saat itu, polisi sempat mencoba memeriksa sejumlah ruangan lain, namun ternyata dalam keadaan terkunci.
Akhirnya, polisi kembali mendatangi lokasi untuk melakukan olah TKP pada Selasa. Setelah dilakukan penggeledahan, Fathir mengungkapkan setidaknya ada lima mayat tanpa identitas di kampus tersebut.
“Dari penggeledahan, temuan sementara ada lima mayat masing-masing empat mayat pria dan satu mayat wanita,” ujarnya.
“Seluruhnya ditemukan di salah satu ruangan di lantai 15. Sedang kami dalami,” tambah dia.