BERITA NANA4D – Pemimpin Houthi Yaman yang didukung Iran mengatakan pihaknya kini tidak ada lagi kapal-kapal barang yang terafiliasi dengan Israel berani berlayar di Teluk Aden dalam sepekan terakhir.
Houthi Yaman mengklaim berhasil mencegah kapal-kapal terafiliasi dengan Israel melintas Teluk Aden sepekan ini.
BACA JUGA : Biang Kerok Arab Saudi Gagal Total di Piala Asia, Roberto Mancini Hadapi Pemberontakan
“Amerika Serikat dan Inggris gagal mengamankan jalur kapal mana pun yang menuju Israel. Mereka tidak mampu melindungi kapal-kapal ini. Mereka bahkan tidak bisa lagi melindungi kapal Amerika-Inggris, dan ini adalah kemenangan nyata dan besar bagi kami,” kata Abdul Malik al-Houthi, dalam sebuah pernyataan, Selasa (13/2/2024).
Militan Houthi yang menguasai wilayah terpadat di Yaman telah berulang kali menembaki kapal komersial internasional sejak pertengahan November 2023.
Target mereka adalah kapal-kapal yang memiliki hubungan komersial dengan Amerika Serikat, Inggris atau Israel, menurut sumber pelayaran dan asuransi.
“Agenda Israel, Amerika dan Inggris berupaya untuk mengakhiri masalah Palestina,” kata al-Houthi.
BACA JUGA : Megawati Nyoblos Bareng Puan, Ingatkan Jangan Sampai Ada Intimidasi dan Kecurangan
Houthi Yaman mengatakan serangan terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah dilakukan sebagai solidaritas terhadap rakyat Palestina di Gaza.
Serangan tersebut telah mendorong beberapa perusahaan untuk menghentikan perjalanan ke Laut Merah dan memilih rute yang lebih panjang dengan memutar di sekitar benua Afrika, dan pesawat tempur Amerika Serikat dan Inggris telah melakukan serangan balasan di seluruh Yaman.
Meski begitu serangan yang dilakukan Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya yang menargetkan Yaman, Irak, Iran, dan Suriah justru mendapat kecaman dari berbagai pihak. Mereka menilai serangan tersebut seharusnya tidak perlu dilakukan Amerika Serikat.