beritanana4d.com – Indonesia disebut-sebut sedang dalam kondisi darurat judi online. Padahal, ada banyak bahaya yang mengintai para penggemar judi online.
Kemudahan mencari situs dan kemudahan bertransaksi, menjadi beberapa alasan pengakses masih bisa bermain judi online.Padahal, ada sejumlah bahaya yang mengintai mereka.
Di sisi lain, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkomimfo) mengklaim selalu memberantas situs judi online.
Wamenkominfo Nezar Patria mengakui situs judi online terus bertambah meskipun pihaknya mengklaim sudah rajin menurunkan situs terlarang itu.
“Angkanya bertambah terus. Tahun ini saja dari Bulan Januari sampai dengan Bulan Agustus kemarin kurang lebih ada 40 ribu situs judi online (di-takedown),” kata Nezar, usai membuka kegiatan HUB.ID Partner Day x Nex-BE Fest di Nusa Dua Bali, Rabu (13/9).
Ia juga menyatakan bahaya judi online bisa berdampak pada degradasi etos kerja bangsa. Berikut adalah deret bahaya yang mengintai pengguna jiks terus-terusan bermain judi online
Bikin terlilit utang
Peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Nailul Huda mengungkapkan banyak masyarakat yang kalah bermain judi online mengajukan pinjaman di pinjaman online (pinjol) untuk melanjutkan perjudiannya.
Ia berpendapat bahwa hal ini bisa jadi penyebab meningkatkan transaksi pinjaman online.
Ancam anak di bawah umur
Menkominfo Budi Arie Setiadipada Agustus lalu menceritakan penyebaranjudi online slot yang menyebar hingga ke anak di bawah umur, dengan total kerugian Rp900 ribu per bulan.
Ia menjelaskan korban praktik judi online itu juga menyasar anak kecil. Totoal kerugian di masyarakat juga terbilang besar yaitu Rp30 ribu per hari.
Budi menghitung, total kerugian setiap bulan mencapai Rp900 ribu per bulan. Padahal uang itu bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Merusak etos kerja bangsa
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, Nezar mengungkapkan kalau judi online bisa berpengaruh terhadap etos kerja Bangsa Indonesia.
Hal itu disebut Nezar lantaran judi online juga sudah menular ke anak-anak muda dan para remaja.