BERITA NANA4D – Sayap bersenjata Hamas, Brigade Ezzedine al-Qassam, mengklaim telah menembakkan rentetan roket ke arah pasukan Israel yang berada di perlintasan perbatasan Kerem Shalom. Perlintasan perbatasan itu menghubungkan wilayah Israel dengan Jalur Gaza bagian selatan.
Seperti dilansir AFP, Selasa (7/5/2024), serangan roket Hamas pada Selasa (7/5) ini merupakan yang kedua dilancarkan terhadap pasukan Israel dalam waktu kurang dari sepekan.
BACA JUGA : Amarah Anak di Bangkalan Habisi Remaja Selingkuhan Ibunya
Sebelumnya, Brigade Ezzedine al-Qassam, pada Minggu (5/5) waktu setempat, mengklaim sebagai dalang rentetan serangan roket yang menewaskan empat tentara Israel di area yang sama.
Dalam pernyataan terbaru pada Selasa (7/5) waktu setempat, sayap bersenjata Hamas itu mengklaim pasukannya telah “menargetkan berkumpulnya pasukan musuh” di area Kerem Shalom.
Belum diketahui apakah ada korban jiwa dalam serangan terbaru di Kerem Shalom ini.
Serangan roket terbaru Hamas ini dilancarkan setelah pada Senin (6/5) malam waktu setempat, kelompok milisi Palestina itu menyetujui proposal gencatan senjata terbaru atas perang yang berkecamuk selama tujuh bulan terakhir di Jalur Gaza.
Sementara itu, Kerem Shalom merupakan salah satu dari beberapa perlintasan perbatasan yang ada di wilayah Jalur Gaza. Kerem Shalom menghubungkan Jalur Gaza bagian selatan dengan Israel.
BACA JUGA : Influencer Cantik Tewas Ditembak Usai Posting Lokasi Makan Siang di IG
Perlintasan perbatasan Kerem Shalom ditutup sejak serangan roket Hamas melanda area itu pada Minggu (5/5) lalu.
Sebelumnya, Israel mengumumkan pengerahan tank-tanknya ke wilayah Rafah, Jalur Gaza bagian selatan, dan mengambil alih kendali atas perlintasan perbatasan dengan Mesir. Langkah tersebut dilakukan Tel Aviv saat potensi invasi darat terhadap Rafah, yang sejak lama digaungkan, semakin dekat.
Rekaman video yang dirilis militer Israel menunjukkan tank-tank yang mengibarkan bendera Israel mengambil alih “kendali operasional” atas perlintasan perbatasan di sisi wilayah Palestina.
Disebutkan oleh militer Israel bahwa pengerahan itu “memiliki cakupan yang sangat terbatas terhadap sasaran yang sangat spesifik”.