Berita Nana4D – Akun media sosial beberapa hari ini dibanjiri oleh emoji semangka untuk menunjukkan solidaritas masyarakat dunia kepada Palestina atas serbuan Israel ke Jalur Gaza.
Buah ikonik di Palestina yang tumbuh dari Jenin hingga Gaza ini digunakan sebagai simbol perlawanan terhadap Israel.
Dilansir dari The Washington Post, penggunaan emoji semangka dimaksudkan untuk menghindari sensor online dan moderasi konten atas peningkatan penegakan hukum karena perang Hamas dengan Israel.
Penggunaan emoji, gambar, dan karya seni dapat menggambarkan sikap aktivisme dan solidaritas di luar batas politik serta geografis.
Seorang seniman asal Palestina, Khaled Hourani, mengatakan terkadang seni bisa lebih bersifat politis daripada politik itu sendiri.
Semangka sebagai simbol perlawanan rakyat Palestina pertama kali dicetuskan pada tahun 1960-an. Saat Perang Enam Hari 1967 terjadi, Israel melarang pengibaran bendera Palestina di perbatasan. Pengibaran bendera Palestina dikhawatirkan akan membangkitkan rasa nasionalisme warga Palestina dan Arab.
Gerakan masyarakat pendukung Palestina berinisiatif untuk mencari pengganti bendera Palestina dan memutuskan menggunakan semangka. Para demonstran membawa irisan semangka untuk menggantikan bendera Palestina.
Baca Juga : Nakes yang Nyaris Dibunuh KKB di Amuma karena Dikira Intelijen
Semangka dipilih karena semua unsur warnanya serupa dengan bendera Palestina. Saat buah semangka dibelah, akan terlihat warna merah, kulit hijau-putih, dan biji hitam.
Pemerintah Israel ternyata tidak hanya sensitif menindak penggunaan bendera Palestina, tetapi juga dengan warna yang serupa. Dilansir dari Time News, seorang seniman Sliman Mansour mengatakan bahwa pejabat Israel pernah 79 galeri di Ramallah pada 1980.
“Mereka mengatakan kepada kami bahwa mengecat bendera Palestina itu dilarang, tapi warnanya juga dilarang. Maka Issam berkata, ‘Bagaimana jika saya membuat bunga berwarna merah, hijau, hitam dan putih?’, dan petugas itu menjawab dengan marah, ‘Ini akan disita. Bahkan jika Anda mengecat semangka, itu akan disita,'” ungkap Mansour.
Para pemuda di Gaza juga pernah ditangkap oleh petugas keamanan karena membawa irisan semangka sebagai bentuk protes.
Penggunaan simbol semangka sempat mereda saat tercipta Perjanjian Oslo 1993 yang mencantumkan pengakuan timbal balik antara Israel dengan Organisasi Pembebasan Palestina.
Semangka kembali ramai digunakan pada 2021 saat pengadilan Israel memutuskan bahwa keluarga Palestina yang tinggal di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur akan diusir dari rumah mereka.