Berita Nana4D – Apa Itu Ketamin yang Dikaitkan dengan Kematian Matthew Perry? Hasil autopsi Matthew Perry menyebut penyebab kematiannya adalah efek akut ketamin. Faktor penyebab kematiannya termasuk tenggelam, penyakit arteri koroner, dan efek buprenorfin.
Namun dalam laporannya juga disebut bahwa kematiannya dinyatakan sebagai kecelakaan.
Baca Juga : Anggota Parlemen Turki Meninggal usai Pidato Bela Palestina
Laporan tersebut, yang dirilis pada hari Jumat oleh Kantor Pemeriksa Medis Los Angeles. Laporan tersebut menunjukkan darah Perry dinyatakan positif mengandung ketamindalam jumlah tinggi yang dipakai untuk mengobati depresi dan kecemasan.
Apa sebenarnya ketamin yang dikaitkan dengan kematian Matthew Perry ini?
Ketamin memiliki kegunaan medis dan bedah sebagai obat bius dan juga dikenal sebagai obat rekreasional “terutama karena sifatnya yang ‘disosiatif’. Hal ini menunjukkan terputusnya hubungan antara pikiran dan tubuh.
Penggunaan obat ketamin telah berkembang sejak dikembangkan pada tahun 1960-an sebagai obat bius pada manusia dan hewan.
Saat ini, obat ini dikenal sebagai pengobatan baru yang menjanjikan untuk depresi berat dan sebagai obat pesta psikedelik.
Ketamin telah dikenal untuk mengobati depresi serius dan dianggap lebih ampuh dibanding obat lainnya.
Dosis ketamin intravena dapat meredakan depresi berat dalam hitungan jam. Sedangkan obat lainnya seperti Prozac dan Zoloft, membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk meringankan kondisinya dan tidak selalu berhasil pada setiap pasien.
Martin Teicher, profesor psikiatri di Harvard Medical School dan Direktur Program Penelitian dan Perkembangan Biopsikiatri di RS McLean menyebut ketamin sebenarnya salah satu kemajuan terbesar dalam psikiatri dalam waktu yang sangat lama.
Baca Juga : Putin Ogah Damai Dengan Ukraina Terpaksa Pakai Kekerasan
Pada 2019, FDA menyetujui Spravato, obat semprot hidung dan antidepresan pertama yang berbahan dasar ketamin.
Para peneliti pun melanjutkan penelitiannya soal penggunaan ketamin untuk mengatasi masalah kejiwaan lainnya seperti gangguan penggunaan narkoba dan PTSD.
Para peneliti juga mencoba memperpanjang efek ketamin. Dalam studi yang dipublikasikan tahun lalu, ketamin yang gamer komputer dirancang untuk meningkatkan kepercayaan diri setelah infus ketamin tampaknya memperpanjang manfaat dari anestesi hingga tiga bulan setelah terapi.
Hanya saja, efek ketamin juga sering disalahgunakan. Ketamin juga digunakan di pesta-pesta dan klub karena kemampuannya membuat penggunanya merasa seperti sedang “keluar dari tubuh” dan halusinasi.
Penyalahgunaan ketamin juga berefek pada overdosis. Menurut American Addiction Centers, overdosis obat dapat menyebabkan berbagai gejala termasuk amnesia, atau kejang.
Hal ini juga dapat menyebabkan seseorang jatuh pingsan dan atau mengalami perlambatan pernapasan yang berbahaya.
Tetapi ketamin jarang menyebabkan overdosis jika itu adalah satu-satunya obat yang dikonsumsi seseorang,menurut American Addiction Centers.
Kematian lebih mungkin terjadi jika ketamin dicampur dengan alkohol. Hal ini juga dapat dikaitkan dengan cedera yang tidak disengaja atau kematian akibat kecelakaan mobil atau tenggelam, seperti dalam kasus Perry.