BERITA NANA4D – Deputi Direksi Bidang Kebijakan Penjaminan Manfaat BPJS Kesehatan Ari Dwi Aryani ungkap bahwa beban pelayanan kesehatan pada gagal ginjal semakin meningkat.
“Beban pelayanan kesehatan pada gagal ginjal semakin meningkat setiap tahunnya,”ungkapnya dalam perayaan Hari Ginjal Sedunia 2024 mengambil tema “Kidney Health for All: Advancing Equitable Access to Care and Optimal Medication Practice di Jakarta Pusat, Rabu (13/3/2024).
Menurut Ari, salah satu penyebab kenaikan biaya kesehatan ini karena keterbukaannya akses layanan kesehatan yang meningkat
BACA JUGA : Berawal Candaan di Pesawat Dihukum 8 Bulan Penjara di Arab Saudi, Ratih Minta Tolong ke Jokowi
Ini akibat meningkatnya pemanfaatan JKN oleh masyarakat.
Lebih lanjut Ari mengungkapkan perlunya Inovasi-inovasi terkait pelayanan kesehatan terkait pasien gagal ginjal.
Agar, hak masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan terpenuhi namun masih dapat menurunkan biaya kesehatan.
Selain itu, Ari juga menekankan bahwa permasalahan kesehatan masyarakat tidak hanya menitikberatkan pada jumlah penderita dan pembiayaan pasien.
Namun juga menekankan pada kontrol faktor risiko seperti prediabetes, diabetes, hipertensi dan diabetes.
BACA JUGA : Anak-anak Gaza Tetap Menghafal Al Quran di Tengah Perang Kejam Israel dan Kelaparan yang Menggila
Penyakit di atas sangat mempengaruhi angka penyakit tidak menular seperti penyakit ginjal kronik.
Upaya pengendalian faktor risiko ini berupa skrining yang bekerjasama dengan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) melalui pemanfaatan aplikasi mobile JKN.
Namun, kendala yang dihadapi terkaita skrining penyakit tidak menular ini adalah kurangnya angka cakupan Prolanis atau Program Pengelolaan Penyakit Kronis.
“Di mana hanya 50-60 persen pasien berisiko yang rutin berkunjung ke FKTP,” tutupnya.