Site icon BERITA NANA4D : BERITA TERBARU DAN TERKINI

Dapat Izin AS Untuk Serang Rusia, Ini yang Pertama Diserang Ukraina Dengan Rudal Jelajah ATACMS

Dapat Izin AS Untuk Serang Rusia, Ini yang Pertama Diserang Ukraina Dengan Rudal Jelajah ATACMS

BERITA NANA4D – Amerika Serikat akhirnya mengizinkan militer Ukraina menyerang wilayah Rusia dengan senjata sumbangan Washington.

Ini menjadi Waktu yang ditunggu-tunggu tentara Volodymyr Zelensky untuk menghancurkan infrastruktur militer yang mendukung Rusia menyerang wilayah Donbass dan lainnya.

Tak butuh waktu lama, Ukraina langsung memanfaatkan izin tersebut menggunakannya menghancurkan wilayah Rusia.

Sasaran pertama adalah sebuah kapal Feri Rusia di dekat Jembatan Kerch yang menghubungan daratan Rusia dengan Krimea.

BACA JUGA : Netanyahu Tutup Kuping Tak Peduli Kecaman Dunia, Bakal Lanjutkan Perang di Gaza Hingga Akhir Tahun

Kali ini Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat MGM-140/-164/-168 (ATACMS) buatan AS yang langsung ditembakkan Kiev ke arah pendudukan Rusia tersebut.

ATACMS adalah serangkaian rudal balistik permukaan-ke-permukaan berbahan bakar propelan padat yang dikembangkan di Amerika Serikat.

Rudal jelajah yang mampu menjangkau sasaran berjarak 165-300 kilometer tersebut memiliki berat sekitar 2 ton.

Angkatan Bersenjata Ukraina menyerang sebuah kapal feri yang menyeberang di Krimea.

Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina dalam unggahannya di facebook mengumumkan pada Kamis (30/5/2024) malam telah menyerang dua kapal di dekat Jembatan Kerch.

“Malam ini, Pasukan Pertahanan Ukraina menyerang penyeberangan feri Kerch dengan rudal ATACMS. Akibat penyerangan tersebut, dua kapal feri yang melakukan angkutan kereta api dan jalan raya mengalami kerusakan parah. Salah satunya kandas, menghalangi fungsi seluruh penyeberangan feri Kerch,” demikian isi pesan dari Staf Umum dikutip dari media Strana.

Departemen mencatat bahwa objek ini dilindungi oleh sistem pertahanan udara: Pantsir, Thor dan Triumph. Namun, rudal tersebut berhasil menembus perisai antipesawat.

“Berkat keberhasilan kerja tempur pasukan rudal Ukraina, logistik militer di semenanjung telah dirusak secara signifikan,” tulis Sataf Umum Ukraina.

Sebelumnya, “pihak berwenang” Krimea menyatakan bahwa dua kapal feri – sebuah mobil dan kereta api – rusak akibat puing-puing rudal yang jatuh. Saat ini, menurut keterangan mereka, penyeberangan feri tersebut sudah beroperasi.

Rusia Tangkap Mata-mata di Krimea

Sementara itu Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) mengumumkan telah menangkap lima orang yang diduga telah merencanakan meledakkan jembatan Kerch.

BACA JUGA : Indonesia Dorong Kesetaraan Akses Vaksin Lewat Pandemic Treaty

Russia Today memberitakan, FSB mengidentifikasi lima warga Krimea yang direkrut oleh militer Ukraina untuk melakukan serangkaian ledakan yang bertujuan melumpuhkan lalu lintas kereta api di semenanjung tersebut, termasuk pergerakan peralatan militer.

Tersangka kelima, warga negara Rusia kelahiran tahun 1970 dan diduga sebagai pemimpin kelompok tersebut, ditemukan tewas setelah ledakan IED yang ia coba keluarkan dari tempat penyimpanan bahan peledak.

Para tersangka penyabot dituduh mengumpulkan dan mengirimkan informasi ke Kiev mengenai lokasi dan pergerakan militer Rusia, fasilitas pertahanan udara dan infrastruktur energi Krimea, keamanan Jembatan Krimea, dan pengangkutan alat peledak untuk keperluan tentara Rusia.

Agensi tersebut menerbitkan rekaman penangkapan para tersangka dan interogasi mereka selanjutnya.

Dalam video tersebut, para tahanan mengatakan bahwa mereka didakwa memasang bahan peledak di sistem kereta api Krimea, yang bertujuan untuk menghentikan kereta tertentu yang menjadi sasaran rudal Ukraina.

Para tersangka yang tidak disebutkan Namanya itu mengaku mereka beroperasi atas nama Kementerian Pertahanan Ukraina dan badan intelijen.

Video tersebut juga menampilkan sejumlah senjata dan bahan peledak yang ditemukan petugas di kediaman calon penyabot, termasuk empat IED, senapan serbu, senapan mesin, selongsong peluru, dan komponen senjata lainnya.

Peralatan komunikasi yang ditemukan bersama dengan senjata mengkonfirmasi kontak tersangka dengan badan intelijen Ukraina.

Exit mobile version