Dari Kasus Jessica Wongso Pakar UMM Beberkan Bahaya Sianida

Dari Kasus Jessica Wongso Pakar UMM Beberkan Bahaya Sianida

BERITA NANA4D – Baru-baru ini Netflix merilis film dokumenter berjudul “Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso”. Film tersebut membuat publik kembali membahas kasus kematian Mirna Salihin pada tahun 2016 lalu.

Kasus kematian Mirna ini sangat kontroversial karena melibatkan sahabatnya yakni Jessica Wongso yang didakwa sebagai pembunuh Mirna. Selain dua sosok tersebut, kopi sianida menjadi perhatian publik juga karena diduga menjadi sebab kematian Mirna.

Apa sebenarnya sianida itu? Lalu bagaimana zat tersebut dapat membunuh nyawa seseorang? Terkait hal tersebut, dosen Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Engrid Juni Astuti membeberkan bahaya dari sianida bagi tubuh manusia.

Termasuk Zat Beracun

Mengutip laman UMM, Engrid menyebut sianida adalah bahan kimia beracun yang bisa mengganggu seluruh sistem tubuh. Ia menjelaskan keracunan akibat sianida terjadi karena ketidakmampuan sel dalam menggunakan oksigen.

Menurutnya, sianida biasanya digunakan oleh masyarakat untuk menangkap ikan. Mereka menyebutnya garam sianida atau potas.

“Masyarakat biasanya mengenal garam sianida dengan sebutan potas. Potas tersebut dilemparkan ke laut sehingga menyebabkan ikan-ikan mati dan mudah untuk dijaring,” tutur Engrid, dikutip laman UMM, Jumat (13/10/2023).

Ia menambahkan kandungan sianida sebenarnya terdapat dalam bahan-bahan makanan alami seperti singkong, almond, dan biji apel. Selagi tidak dikonsumsi dalam jumlah banyak dan diolah dengan baik, maka efeknya tidak berbahaya.

Keracunan Sianida Bisa Sebabkan Kematian

Sianida dikatakan berbahaya karena dapat mencegah sel menggunakan oksigen. Akibatnya fungsi oksidatif sitokrom oksidase mitokondria menjadi terhambat.

Padahal, enzim tersebut berfungsi dalam rantai transpor elektron. Enzim sitokrom oksidase biasanya mengubah oksigen menjadi air dalam sebuah rantai transpor elektron.

Dalam rantai transpor elektron tersebut, dihasilkan sejumlah adenosina trifosfat (ATP) yang akhirnya menjadi sumber energi utama bagi tubuh. Adanya sianida yang berikatan dengan enzim sitokrom oksidase ini akhirnya dapat mengurangi produksi ATP. Kekurangan ATP dapat menyebabkan disfungsi seluler bahkan kematian.

Adapun dosis mematikan sianida bagi tubuh manusia berkisar 2mg/kgBB atau kurang lebih 50-75 mg. Ia mengungkap ada tiga kategori dalam melihat jumlah kandungan sianida yakni ringan 0,5 – 1 ppm (mg/l), sedang 1-2,5 ppm, dan parah jika lebih dari 2,5 ppm.

Gejala Keracunan Sianida

Engrid mengatakan gejala dari keracunan sianida yang ditunjukkan dengan masalah depresi neurologis, pernapasan, dan kardiovaskuler. Hal tersebut terjadi karena jaringan gagal mengkompensasi ketidakmampuannya dalam menggunakan oksigen.

Sementara ciri tubuh yang menandakan keracunan parah akibat sianida adalah koma, kejang, penurunan kesadaran, hingga berhentinya jantung.

Penanganan keracunan sianida ini menurut Engrid hanya bisa diatasi lewat bantuan medis. Pasien keracunan sianida akan diberi alat bantu pernapasan dan obat yang mengandung natrium nitrit dan amil nitrit untuk mencegah keracunan lebih parah.

“Karena sifat toksisitas sianida yang progresif cepat, maka bantuan medis idealnya dilakukan di lokasi kejadian keracunan,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

BERITA NANA4D : BERITA TERBARU DAN TERKINI