Site icon BERITA NANA4D : BERITA TERBARU DAN TERKINI

Dicurigai Terlibat Jatuhnya Helikopter Presiden Iran, Israel: Bukan Kami

Dicurigai Terlibat Jatuhnya Helikopter Presiden Iran, Israel: Bukan Kami

BERITA NANA4D – Israel menyangkal terlibat dalam jatuhnya helikopter yang dinaiki Presiden Iran Ebrahim Raisi pada Minggu (19/5/2024) lalu.

Rombongan Ebrahim Raisi, Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian, dan pejabat senior Iran lainnya tewas ketika helikopter mereka jatuh di lereng gunung saat cuaca buruk.

Mengutip The New Arab, meskipun belum ada konfirmasi mengenai penyebab kecelakaan itu, beberapa orang di media sosial menuduh Israel terlibat dalam insiden itu, mengingat hubungan keduanya yang sempat menegang dalam beberapa waktu terakhir.

“Ini rekaman jatuhnya helikopter yang menewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi. Tangan Israel sedang ramai diperbincangkan di Iran. Apakah kita sedang menatap Perang Dunia 3?” satu orang berspekulasi di Twitter.

BACA JUGA : Curhat di IG hingga Ingin Dijemput Ibunya yang Sudah Meninggal, Nathalie Holscher Banjir Dukungan

Iran sendiri tidak (atau belum) menuduh Israel, tapi kejadian itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara terkait Gaza dan Lebanon, di mana Iran adalah pendukung Hamas dan Hizbullah.

Fakta bahwa helikopter tersebut kembali dari Azerbaijan – sekutu Israel – ketika jatuh ke hutan belantara terpencil di Iran utara, semakin memperparah tudingan tersebut.

“Perlu diingat bahwa pertemuan terakhir Presiden Iran adalah dengan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev. Israel telah mendirikan pangkalan intelijen, lapangan terbang, dan kesepakatan untuk mengembangkan dua satelit pengawasan baru dari Azerbaijan. Semua itu tentang Iran,” tulis Rapper Inggris-Irak Lowkey di X.

Meskipun belum ada bantahan resmi dari Israel, salah satu sumber pemerintah Israel yang tidak disebutkan namanya dengan tegas membantah terlibat dalam kematian presiden dan menteri luar negeri Iran.

“Bukan kami yang melakukannya,” kata pejabat itu kepada Reuters.

Meskipun ketegangan antara Iran dan Israel telah berlangsung selama beberapa dekade, keduanya baru saja terlibat bentrokan langsung untuk pertama kalinya.

Serangan itu membuat Iran melancarkan serangan balasan terhadap Israel, dengan peringatan beberapa jam.

Tak lama kemudian, Israel tampaknya mengakhiri insiden tersebut dengan melakukan serangan tingkat rendah terhadap Iran.

Sejak itu, ketegangan agak mereda.

Kini, Iran sedang berfokus menyelidiki penyebab kecelakaan itu.

BACA JUGA : Bus Rombongan Perangkat Desa Ciomas Terguling di Tol Tangerang-Merak

Apa yang terjadi sekarang setelah kematian presiden?

Mengutip Time.com, berdasarkan konstitusi Iran, setelah presiden meninggal, wakil presiden pertama, akan mengambil alih kepemimpinan sementara.

Dalam kasus ini, pemimpin sementara adalah Mohammad Mokhber, mantan perwira di Korps Garda Revolusi Islam dan pernah menjadi kepala dana abadi yang menjaga aset-aset Republik Islam.

Namun, pemilihan presiden harus digelar dalam kurun waktu 50 hari setelah meninggalnya Raisi.

Sejumlah warga rayakan kematian Raisi

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengumumkan lima hari berkabung publik atas kematian Raisi.

Para pemimpin dunia juga menyampaikan belasungkawanya.

Namun rupanya, tidak semua warga Iran sedih atas kematian presidennya.

Perayaan atas kematian Ebrahim Raisi justru terlihat di media sosial.

Saluran TV Iran International yang berbasis di London, menerbitkan rekaman perayaan kembang api yang diluncurkan di Iran.

“Mari kita rayakan kabar baik atas jatuhnya helikopter Ebrahim Raisi,” terdengar suara seorang warga Teheran dalam video tersebut.

“Jalani hidupmu sedemikian rupa sehingga orang-orang tidak menyalakan kembang api dan membagikan permen untuk mengantisipasi berita kematianmu,” tulis pengacara dan aktivis hak asasi manusia Kaveh Shahrooz di X.

BACA JUGA : UPDATE Pesawat Jatuh di BSD Serpong, Polisi Bakal Minta Klarifikasi Indonesia Flying Club

Shahrooz baru-baru ini memimpin kampanye untuk meyakinkan parlemen Kanada agar mengakui pembantaian tahanan politik tahun 1988 di Iran sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan.

Raisi diduga memainkan “peran kunci” dalam eksekusi tersebut, yang menewaskan 4.500 hingga 5.000 perempuan dan laki-laki, sebagai anggota Komisi Kematian, menurut Dewan Atlantik.

Beberapa laporan menunjukkan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) turun ke jalan untuk mengekang pembangkangan di jalanan.

Beberapa aktivis Iran menggunakan media sosial mereka untuk bereaksi terhadap berita tersebut – beberapa di antaranya mengangkat gelas untuk menyambut berita baru tersebut – sementara aktivis hak-hak perempuan Masih Alinejad menjuluki hari terjadinya kecelakaan itu sebagai “Hari Helikopter Sedunia”.

“Ini adalah satu-satunya kecelakaan dalam sejarah yang membuat semua orang khawatir jika ada yang selamat,” tulisnya.

Raisi mendapat julukan “tukang jagal Teheran” di kalangan kritikus rezim Iran atas perannya dalam eksekusi tahun 1988.

Exit mobile version