Berita Nana4D – Israel mengatakan sistem pertahanan rudal Iron Dome (Kubah Besi) telah membantu melindungi negara itu dari roket yang ditembakkan oleh kelompok militan Hamas dari Gaza.
Pasukan militer Israel mengatakan bahwa tanpa Kubah Besi, korban akan “jauh lebih tinggi”. Namun, beberapa roket dikabarkan jatuh ke dalam area permukiman dan melukai warga.
Apa itu Iron Dome dan bagaimana cara kerjanya?
Iron Dome atau Kubah Besi Israel dirancang untuk melindungi Israel dari senjata jarak pendek yang masuk dan dapat beroperasi dalam kondisi cuaca apa pun.
Kubah itu menggunakan radar untuk melacak roket dan dapat membedakan mana senjata yang berpotensi mengenai area yang dibangun dan mana yang tidak.
Rudal pencegat serangan hanya ditembakkan ke arah roket yang diperkirakan akan menyerang daerah berpenduduk.
Sistem ini terdiri dari beberapa rangkaian unit rudal yang terletak di seluruh Israel, masing-masing dengan tiga hingga empat peluncur yang dapat menembakkan 20 rudal pencegat.
Kapan Kubah Besi pertama kali digunakan?
Kubah Besi pertama kali dikembangkan setelah konflik 2006 antara Israel dan Hizbullah, sebuah kelompok militan yang berbasis di Lebanon selatan.
Hizbullah meluncurkan ribuan roket ke Israel dan menyebabkan kerusakan besar yang menewaskan puluhan warga.
Sebagai langkah antisipasi, Israel mengatakan akan mengembangkan perisai pertahanan rudal baru.
Kubah Besi diciptakan oleh dua perusahaan Israel, yakni Rafael Advanced Defense Systems (Rafael Sistem Pertahanan Lanjutan) dan Israel Aerospace Industries (Industri Dirgantara Israel), dengan dukungan AS.
Kubah tersebut dirancang khusus untuk membantu memerangi senjata seperti roket yang ditembakkan dari Gaza.
Sistem ini pertama kali digunakan dalam pertempuran pada 2011. Kubah itu melumpuhkan sebuah rudal yang ditembakkan dari Jalur Gaza, yang telah berada di bawah kendali Hamas sejak 2007.
Pada 2019, AS mengumumkan akan membeli dan menguji beberapa unit rudal Kubah Besi.
Seberapa efektif Kubah Besi?
Militer Israel telah mengeklaim tingkat keberhasilan Iron Dome mencapai 90%.
Hamas mengatakan pada hari pertama serangannya, mereka meluncurkan 5.000 roket, meskipun Israel mengatakan mereka meluncurkan setengah dari jumlah itu.
Roket-roket itu ditembakkan dalam waktu singkat dalam upaya untuk membuat Kubah Besi kewalahan.
Ada pula roket yang ditembakkan ke arah Kubah Besi dari Lebanon oleh Hizbullah.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan lebih dari 8.000 roket telah ditembakkan ke Israel sejak 7 Oktober.
Beberapa roket berhasil lolos dari Kubah Besi dan jatuh di daerah penuh bangunan dan menyebabkan beberapa warga tewas dan cedera, menurut laporan media Israel.
Pada 27 Oktober, empat orang terluka ketika sebuah roket menghantam gedung apartemen di Tel Aviv.
Namun, juru bicara militer Israel Letnan Kolonel Jonathan Conricus mengatakan:
“Jumlah orang Israel yang tewas dan terluka akan jauh lebih tinggi jika tidak ada sistem Kubah Besi, yang telah menjadi penyelamat hidup seperti biasanya.”
AS mengatakan mereka akan memperkuat pertahanan anti-roket Israel dengan menyerahkan kendali dua unit rudal Iron Dome yang dioperasikan AS di Israel.
AS juga akan memasok sebuah unit rudal jenis Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) dan unit rudal jenis Patriot.