Site icon BERITA NANA4D : BERITA TERBARU DAN TERKINI

Kemlu Jawab Isu Relawan WNI di RS Indonesia Ditangkap Pasukan Israel

Kemlu Jawab Isu Relawan WNI di RS Indonesia Ditangkap Pasukan Israel

Berita Nana4D – Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemlu) merespons isu soal warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi relawan di Rumah Sakit Indonesia ditangkap pasukan Israel.

Juru bicara Kemlu RI Lalu Muhamad Iqbal mengatakan pihaknya telah memverifikasi langsung berita mengenai penangkapan dua WNI itu.

“Pertama kali kami memperoleh informasi ini dari wartawan Palestine Today di Gaza yang memberitahukan kepada pihak Mer-C, namun kami sudah melakukan verifikasi langsung ke sumbernya di Gaza,” tutur Iqbal dalam rilis video pernyataan yang diterima Rabu (22/11).

“Barusan saja mendapat informasi bahwa ketiga WNI tersebut seluruhnya masih berada di Rumah Sakit Indonesia di Gaza. Jadi tidak ada penangkapan terhadap WNI oleh IDF (pasukan Israel) di Gaza,” kata Iqbal.

Baca Juga : Jejak Nyeker Chris Martin Masih Tertinggal di Google Maps RI

Sejauh ini, terdapat tiga WNI yang memilih tinggal di Gaza untuk melanjutkan misi kemanusiaan. Mereka juga menjadi relawan di RS Indonesia di tengah agresi Israel di wilayah itu.

Israel meminta orang-orang yang berada di RS Indonesia termasuk pasien dan staf medis dievakuasi dalam waktu empat jam.

“Ketiga WNI relawan tersebut tengah bersiap-siap untuk evakuasi ke Gaza Selatan,” lanjut Iqbal.

Lebih lanjut, Iqbal menerangkan Kemlu akan terus memonitor kondisi tiga WNI tersebut.

Sebelumnya, beredar isu dua relawan WNI ditangkap tentara Israel di RS Indonesia.

Belakangan, RS Indonesia menjadi sorotan usai Israel melancarkan serangan dan mengepung fasilitas medis tersebut sejak awal pekan ini.

Imbas serangan itu, 12 orang termasuk staf medis tewas.

Israel melancarkan agresi ke Palestina sejak 7 Oktober. Mereka juga mendeklarasikan perang dengan milisi Hamas.

Baca Juga : Hasil Piala Dunia U-17: Menang Adu Penalti, Maroko ke Perempat Final

Sepanjang operasi, Israel menggempur warga dan objek sipil termasuk sekolah dan rumah sakit. Akibat serangan ini, lebih dari 14.000 warga di Palestina tewas.

Setelah puluhan hari menyerang Palestina, Israel dan Hamas akhirnya menyepakati jeda kemanusiaan selama empat hari yang dimediasi Qatar.

Kesepakatan ini memuat soal pembebasan sandera dari Israel dan Gaza serta kemungkinan lebih banyak bantuan kemanusiaan yang masuk ke daerah kantung itu.

Kesepakatan tersebut muncul usai Israel melancarkan agresi selama 47 hari di Palestina. Imbas serangan mereka, lebih dari 14.000 orang di negara itu meninggal.

Exit mobile version