BERITA NANA4D – Kelompok Perlawanan di Lebanon, Hizbullah menyatakan keteguhannya untuk mendukung perlawanan milisi pembebasan Palestina di Gaza dengan kembali melakukan serangkaian serangan intensif ke situs Israel, Rabu (31/1/2024).
Dalam pernyataannya, Hizbullah menargetkan sekelompok tentara Israel, yang ditempatkan di Bukit al-Tayhat di seberang kota Mays al-Jabal di al-Jalil Panhandle.
“Hizbullah mengkonfirmasi serangan langsung ke sasaran yang dituju pada pukul 09:35,” tulis laporan Al-Mayadeen.
Baca juga: Mahfud MD Kenang Pernah Diremehkan Rocky Gerung Tak Akan Lama Jabat Menko Polhukam
Sore harinya, menjadi serangan paling signifikan Hizbullah di hari itu, kelompok milisi tersebut menargetkan tank Merkava Israel, yang ditempatkan di situs militer Bayad Blida Israel, di seberang kota Blida di Lebanon, juga di area al-Jalil Panhandle, di bagian timur distrik operasi.
“Hizbullah mengatakan tank tersebut menjadi sasaran dan langsung dihantam oleh para pejuangnya yang menggunakan “senjata yang sesuai” untuk misi tersebut, pada pukul 1:35 siang,” tambah laporan tersebut.
Pada pukul 14:45, Perlawanan menghancurkan beberapa spyware (perangkat pengintai) dan perangkat keras kelas militer di lokasi militer “Hanita” Israel, di distrik operasi barat.
Kurang dari setengah jam kemudian, pejuang Hizbullah menargetkan sekelompok tentara Israel, yang ditempatkan di sekitar situs militer “Mattat” Israel.
BACA JUGA : Luna Maya Jelaskan Alasan Marah Pada Karyawan Hingga Gebrak Meja, Tegur Tim Marketing karena Ini
“Pada pukul 15.50, Hizbullah melancarkan serangan terhadap sejumlah tentara Israel yang mengambil posisi di sebuah gedung di pemukiman “Metulla”, yang terletak di titik paling utara al-Jalil Panhandle, di seberang kota Kfar Kila di Lebanon , menandai satu lagi serangan tepat sasaran,” tulis klaim milisi perlawanan Lebanon tersebut.
Beberapa jam kemudian, pada pukul 21.00, pejuang Hizbullah meluncurkan rudal Falaq-1 dan langsung menghantam lokasi Jal al-Allam.
Kian intensifnya serangan Hizbullah ini dilaporkan mampu mengubah pemukiman-pemukiman (Kibbutz) Yahudi di Utara Israel berubah menjadi kota mati.
Ratusan rumah kosong ditinggal penghuninya yang mengungsi atau dievakuasi. Sementara jalan-jalan lumpuh total dan cenderung tidak digunakan karena ketakutan besar terkena serangan rudal Hizbullah.
David Azulai, kepala dewan pemukiman Metula, secara terbuka mengumumkan kalau 130 dari 650 unit perumahan yang menampung pemukim di garis terdepan pendudukan telah rusak sejak operasi Hizbullah dimulai di utara, menurut laporan Channel 12 Israel.
“Ada banyak jalan di Metulla yang tidak dapat dimasuki atau dilalui pada siang hari karena takut akan roket Hizbullah,” kata Azulai.
Dia menambahkan kalau kementerian pemerintah menganiaya mereka secara personal, merujuk pada tidak adanya tindakan berarti untuk mencegah atau meredam serangan Hizbullah dari Lebanon.
Baca juga: Buron Sejak 2021, Dokter Gadungan yang Pernah Tangani Timnas U19 Indonesia Ditangkap Polisi
Faktanya, Hizbullah telah melancarkan beberapa serangan terhadap pemukiman Israel di dekat perbatasan Lebanon-Palestina, sebagai tanggapan atas serangan dan bombardemen Israel terhadap warga sipil Lebanon di kota-kota perbatasan.
Di antara permukiman yang menjadi sasaran utama Perlawanan Hizbullah adalah “Metula” dan “Kiryat Shmona,” yang keduanya berlokasi di al-Jalil Panhandle.
Perlu dicatat, mayoritas pemukim di wilayah ini telah meninggalkan pemukiman mereka, karena pasukan Israel telah mengubah beberapa bangunan tempat tinggal untuk digunakan untuk keperluan militer.
Operasi Hizbullah pada Rabu ini menyusul lima operasi lainnya yang diluncurkan pada hari Selasa dan 13 serangan berbeda yang diluncurkan pada Senin kemarin.
Hizbullah berjanji untuk terus menyerang demi mendukung rakyat Palestina sampai agresi Israel di Jalur Gaza berakhir.