Presiden terpilih Prabowo Subianto mengatakan akan menunjuk sejumlah menteri kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi menteri di kabinet pemerintahan baru. Sejumlah pengamat membaca makna di balik pernyataan Jokowi itu.
Kurang dari dua pekan menjelang pelantikan, bocoran kabinet Prabowo mulai muncul. Sumber CNNIndonesia.com menyebut Prabowo menyiapkan 46 pos kementerian.
Ada pula nama-nama yang mulai digadang sebagai calon menteri. Misalnya, nama politikus Partai Gelora Fahri Hamzah yang disebut akan menjabat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Hal itu diungkap adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo.
Selain itu, ada nama-nama loyalis Jokowi yang disebut-sebut akan masuk kabinet Prabowo. Beberapa di antaranya Budi Arie, Pratikno, Bahlil Lahadalia, Listyo Sigit Prabowo, hingga Sanitiar Burhanuddin.
Selain itu, ada nama-nama loyalis Jokowi yang disebut-sebut akan masuk kabinet Prabowo. Beberapa di antaranya Budi Arie, Pratikno, Bahlil Lahadalia, Listyo Sigit Prabowo, hingga Sanitiar Burhanuddin.
Meski bocoran mulai berseliweran, Prabowo belum mengumumkan susunan kabinetnya. Dia hanya memberi beberapa kisi-kisi, termasuk perekrutan menteri-menteri kabinet Jokowi.
“Bahkan dalam saya menyusun kabinet kok saya melihat banyak juga ya menteri-menteri yang akan datang. Ya banyak juga yang berada di kabinet yang sekarang,” ucap Prabowo di acara BNI Investor Daily Summit 2024, Jakarta pada Rabu (9/10).
Pernyataan itu ia sampaikan sehari setelah makan malam bersama Jokowi di di Hutan Kota Plataran, Jakarta.
Balas budi politik
Pengamat politik Universitas Andalas Asrinaldi menilai pernyataan Prabowo akan menunjuk orang-orang Jokowi sebagai menteri sarat makna politis.
Menurutnya, Prabowo coba menunjukkan balas budi atas jasa Jokowi. Dia menggunakan kesempatan itu untuk menyatakan secara terbuka ada jatah untuk Jokowi.
“Prabowo sadar bahwa Jokowi yang membantu memenangkan di Pilpres 2024. Jadi mau tak mau tentu ada. Bagi Jokowi, menempatkan menteri-menteri untuk mengamankan kebijakan dia, mengamankan kepentingan dia, dan Prabowo tidak bisa mengelak dari itu,” kata Asrinaldi.
Lihat Juga :
Jokowi soal Private Dinner Bareng Prabowo: Bahas Politik-Ekonomi
Asrinaldi berpendapat Prabowo akan merekrut nama-nama loyalis Jokowi yang masih punya kedekatan dengannya. Nama-nama itu diyakini bisa menjaga kepentingan bersama Jokowi dan Prabowo di pemerintahan baru.
Beberapa nama yang diprediksi Asrinaldi masuk ke kabinet Prabowo adalah Listyo Sigit Prabowo dan Hadi Tjahjanto.
“Ada juga nama lain yang menurut saya sangat bergantung, mungkin dua atau tiga nama yang diterima sebab Prabowo juga sadar harus mengakomodir kebutuhan lain,” ucapnya.
Terpisah, peneliti Charta Politika Indonesia Ardha Ranadireksa menyebut ada beberapa faktor di balik pernyataan Prabowo ingin merekrut menteri-menteri dari kabinet Jokowi.
Selain balas budi, ada faktor keinginan mewujudkan zaken kabinet. Ardha berkata zaken kabinet atau kabinet profesional coba diwujudkan Prabowo dengan merekrut orang-orang yang sudah punya pengalaman dan rekam jejak baik di pemerintahan.
Selain itu, Prabowo ingin memastikan harmonisasi kebijakan dari pemerintahan Jokowi ke pemerintahannya. Prabowo juga dinilai ingin menjawab isu keretakan dengan Jokowi dan Gibran yang santer akhir-akhir ini.
“Saya setuju ini meredam isu kerenggangan. Kemudian juga dengan deal-deal penempatan orang-orang nanti. Betul, setidaknya (Prabowo ingin mengatakan ke Jokowi), ‘Sudah saya sampaikan di muka umum ada orang-orang kepercayaan Bapak di kabinet saya,’,” ujar Ardha.
Ardha memprediksi Prabowo akan merekrut beberapa loyalis Jokowi yang selama ini punya kedekatan dengannya. Misalnya, Bahlil Lahadalia yang merupakan Ketua Umum Partai Golkar sekaligus tim sukses Prabowo di Pilpres 2024. Begitu pula Pratikno yang dikenal sebagai orang dekat Jokowi.
Ada pula nama Abdullah Azwar Anas yang saat ini menjabat Menpan RB. Ardha mengatakan Anas dekat dengan Jokowi meski berstatus politikus PDIP. Anas juga dinilai sebagai sosok teknokrat yang berhasil sejak menjabat bupati.