BERITA NANA4D – Eks Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, saat ini tengah diisukan akan didukung oleh PDIP pada Pilkada Jakarta 2024.
Adapun Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP DKI Jakarta merekomendasikan nama Anies Baswedan.
Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris DPD PDIP DKI Jakarta, Pantas Nainggolan.
Ia mengatakan, nama Anies sudah diserahkan kepada DPP Partai saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-V pada akhir Mei lalu.
“Sudah disampaikan (ke DPP PDIP), semua nama-nama yang terjaring termasuk Anies. Puncaknya disampaikan secara masal saat Rakernas kemarin,” kata Pantas Nainggolan, Kamis (13/6/2024).
Sikap PDIP yang melirik Anies untuk diusung pada Pilkada Jakarta ini lantas mendapatkan sejumlah komentar, berikut di antaranya.
BACA JUGA : Pemuda di Jambi Bunuh Teman Wanita Usai Bercinta, Pelaku Kesal Keinginannya Tambah Main Ditolak
1. Ahok
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyebut, Anies bukanlah satu-satunya yang diusulkan maju di Pilkada Jakarta.
Ahok menegaskan, ada 10 nama yang diajukan oleh DPD PDIP untuk pertimbangan DPP PDIP.
Di antaranya Ahok sendiri, Djarot Saiful Hidayat, hingga mantan Panglima TNI Andika Perkasa.
“DPD PDI-P usul 10 nama ke DPP bukan hanya nama Pak Anies,” ujar Ahok, saat dikonfirmasi perihal kabar DPP PDI-P akan mengusung Anies Baswedan oleh jurnalis Kompas TV, Malaikha Kridaman, Senin (17/6/2024).
Meski begitu, Ahok belum tahu secara pasti keputusan DPP PDIP terkait sosok yang akan diusung pada Pilkada Jakarta 2024.
2. Ganjar
Sementara itu, eks Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, juga telah buka suara perihal nama Anies diusulkan DPD DPIP untuk maju Pilkada Jakarta.
“Ya semua sebenarnya setiap mau pilkada rekrutmen di PDI Perjuangan terbuka.”
“Ada disiapkan kader sendiri, ada yang biasanya nonkader juga mendaftar,” ujar Ganjar Pranowo usai menjalankan shalat Iduladha di dekat kediamanya, Wedomartani, Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman, DIY, Senin.
Di provinsi-provinsi besar, sambung Ganjar, biasanya banyak yang berminat mendaftar sebagai bakal calon, termasuk Jawa Tengah.
“Tentu pasti akan melalui proses, satu rekrutmen mereka mendaftar, nanti proses seleksi. Itu lah proses-proses pertimbangan yang akan diambil dan sekarang masih berjalan,” ucapnya.
Menurutnya, peluang PDIP mengusung calon dari nonkader pada Pilkada Jakarta merupakan bentuk keterbukaan.
Ia menjelaskan, umumnya partai terlebih dahulu melihat potensi kader internal, apabila ada yang sesuai, maka akan diusung.
Namun, jika mengusung calon dari nonkader, maka akan ada kesepakatan.
“Kalau tidak kita pasti akan bersepakat, membuat kesepakatan seandainya kita mengusung calon dari luar apa kemudian kesepakatan yang bisa kita ambil, nilai-nilai demokrasi, secara ideologis lah. Bagaimana kita bersikap terhadap situasi yang sekarang makin tidak mudah,” tuturnya.
Kesepakatan itu, jelas Ganjar, supaya politikus yang diusung dapat konsisten.
BACA JUGA : Berburu Kuliner Cirebon Saat Long Weekend Idul Adha dari Rujak Gamel Hingga Es Cuwing
“Agar kemudian politisi yang kita dukung nanti bisa konsisten, bisa melihat sejarah di awal dan menyamakan presepsi serta sikap, agar ketika merespons situasi itu tidak ke kiri dan ke kanan, lurus,” ucap Ganjar.
Mengenai sosok Anies apakah akan cocok dengan partai berlambang banteng moncong putih itu, Ganjar berpendapat hal tersebut harus didiskusikan lagi.
Jika tidak ada kecocokan di antara keduanya, maka tidak harus dipaksakan
“Itu yang mesti diobrolkan, dan mudah-mudahan ya bisa bernegosiasi. Tetapi seandainya tidak cocok, menurut saya tidak harus dipaksakan,” ujarnya.
3. Jusuf Kalla
Di sisi lain, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK), mempersilakan Anies untuk kembali berkontestasi pada Pilkada Jakarta.
“Silakan saja,” kata JK singkat, usai acara gala premier film Lafran di Bioskop Epicentrum, Setiabudi, Jakarta Selatan, Minggu (16/6/2024), dikutip dari Kompas.com.
Namun, JK tak menjawab saat ditanya perihal nama Anies yang diusulkan DPD PDIP Jakarta.
Setelah itu, meninggalkan gedung bioskop dengan dikawal Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
Adapun, Anies merupakan sosok yang sejak lama dekat dengan JK.
Pada Pilpres 2024 lalu, JK mendukung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Ia tampak beberapa kali ikut dalam kampanye Anies-Muhaimin.
BACA JUGA : Presiden Jokowi dan Iriana Akan Salat Idul Adha di Lapangan Simpang Lima Semarang
4. Pengamat
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai, jika PDIP benar-benar memutuskan mengusung Anies, maka partai tersebut berupaya melawan kubu penguasa.
Dalam hal ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang merepresentasikan Koalisi Indonesia Maju (KIM).
“Bisa jadi Anies menjadi instrumen melawan kubu pemerintah,” kata Ujang saat dihubungi Tribunnews.com Jumat (14/6/2024).
Adapun, sejumlah tokoh santer akan diusung partai politik yang tergabung dalam KIM pada Pilkada Jakarta, salah satunya ialah Ridwan Kamil (RK).
Ujang berpendapat, Anies bakal dijadikan alat untuk melawan hegemoni penguasa yang terjadi sejak Pilpres 2024.
“Itu bisa karena PDIP marah kepada Jokowi dan belum mengakui kemenangan Prabowo. Maka di pilkada mendorong mengusung Anies artinya bentuk perlawan PDIP kepada pemerintah,” terangnya.