Sadis, Ibu di TTU Bunuh dan Mutilasi Bayi yang Baru Dilahirkannya, Berawal dari Penemuan Kepala Bayi

Sadis, Ibu di TTU Bunuh dan Mutilasi Bayi yang Baru Dilahirkannya, Berawal dari Penemuan Kepala Bayi

LK (20), ibu muda di Kecamatan Bikomi Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan terhadap bayi yang baru dilahirkannya.

Kasus ini terungkap dari temuan kepala bayi di depan pintu dapur rumah warga, Jumat (26/1/2024).

Dari pengakuan LK, bayi tersebut merupakan hasil hubungan gelapnya dengan seorang pria berinisial MS.

Dilansir Pos-Kupang.com, LK sebelumnya telah menjalin hubungan dengan pria lain.

Dari hubungan itu, LK telah dikaruniai seorang anak.

Setelah tiga bulan berpisah, LK menjalin hubungan dengan MS hingga hamil dan melahirkan bayi yang kemudian dibunuhnya.

Lantas berikut kronologi ibu muda bunuh dan mutilasi bayinya di TTU:

Kejadian bermula pada Selasa (21/1/2024) sekira pukul 21.00 Wita.

Saat itu, LK merasakan sakit pada bagian perutnya. Ia kemudian pergi ke kamar mandi untuk melahirkan.

Proses persalinan itu dilakukan oleh LK seorang diri, tanpa bantuan siapapun.

Ketika melahirkan, LK dalam posisi berjongkok dan menarik bayinya.

Baca juga: Ganjar Bareng Megawati Kampanye Akbar di Medan dan Yogyakarta Hari Ini

Karena takut ketahuan orang tua, LK kemudian membekap bayinya hingga tewas.

Tak berhenti di situ, dengan sadis LK memutilasi bayi yang baru dilahirkannya itu.

“Jadi dia bekap mulur baru (dimutilasi), dia kasih masuk ke kantong plastik, besok pagi baru dibuang,” kata Kapolsek Miomaffo Timur, Ipda Muhammad Aris Salama, Sabtu (27/1/2024), dilansir Pos-Kupang.com.

LK membuang jasad bayi yang telah dimutilasinya itu ke hutan yang berjarak kurang lebih 150 meter dari rumahnya.https://www.tribunnews.com/tag/ipda-muhammad-aris-salama

Setelah beberapa hari, kepala bayi diduga dibawa anjing hingga ke rumah warga di Desa Nimasi.

Petugas Kesehatan Tahu LK Hamil

Meski disembunyikan dari keluarga, namun kehamilan LK ini diketahui petugas kesehatan berinisial MB.

Pada Senin (13/1/2024), MB mendapat informasi bahwa salah satu warganya berinisial LK tengah mengandung.

MB bersama kadernya lantas mendatangi rumah LK dengan membawa alat kesehatan berupa PST.

Hal ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kehamilan yang bersangkutan.

Namun, saat dilakukan pengetesan tidak berhasil karena alat tes ternyata rusak.

MB pun mengajak LK untuk melakukan USG guna mengetahui secara pasti apakah yang bersangkutan hamil atau ada penyakit.

Pasalnya, dari keterangan LK, dirinya masih mengalami menstruasi setiap bulan.

Kemudian pada Minggu (21/1/2024), LK sempat datang ke Puskesmas Pembantu (Pustu) untuk melakukan pemeriksaan.

Baca juga: Surat Hamas ke Keluarga Sandera Israel: Pemerintah Netanyahu Bohongi Anda

MB langsung mengajak LK pergi ke sebuah klinik untuk melakukan USG.

Namun, LK menolak dengan alasan tidak ada yang menjaga anaknya yang masih kecil.

Lalu, pada Jumat (26/1/2024), kata Aris, MB bersama Kepala Desa mendatangi rumah LK untuk diperiksa.

Namun, LK mengatakan dirinya sudah melapor ke seorang bidan yang bertugas di Puskesmas Napan dan sudah dipastikan LK hamil dengan usia kandungan 8 bulan.

Saat menjalani pemeriksaan di kepolisian atas pembunuhan terhadap bayinya, LK mengakui semua perbuatan sadisnya terhadap anak yang baru dilahirkannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

BERITA NANA4D : BERITA TERBARU DAN TERKINI