Sandiwara Cucu setelah Bunuh Kakek dan Neneknya, Menangis Histeris yang Justru Buat Polisi Curiga

Sandiwara Cucu setelah Bunuh Kakek dan Neneknya, Menangis Histeris yang Justru Buat Polisi Curiga

BERITA NANA4D – ZN (44), seorang pria di Kabupaten Lebak, Banten, tega menghabisi nyawa kakek Kemed (89) dan nenek tirinya, Sartimah (75).

Pembunuhan itu terjadi di rumah korban di Kampung Cigarukgak, Desa Kadujajar, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak.

Setelah membunuh kakek dan neneknya, ZN bersandiwara untuk menutupi perbuatannya.

BACA JUGA : Profil Singkat 3 Panel Hakim MK yang Tugasnya Sangat Penting Terkait Sengketa Pilpres 2024

Ia sempat menangis histeris saat jasad korban ditemukan pada Senin (25/3/2024).

Namun, tangisan pelaku itu justru memicu kecurigaan polisi.

“Kami mencurigai gerak-gerik pelaku, di mana saat itu pelaku menangis histeris di depan korban,” kata Kasat Reskrim Polres Lebak, AKP Wisnu Adicahya, Selasa (26/3/2024).

Kecurigaan itu kian diperkuat dengan tingkah laku pelaku saat dimintai keterangan oleh jajaran Polsek Malingping.

Beberapa keterangan yang disampaikan pelaku juga tidak sesuai dengan pernyataan saksi lainnya.

“Waktu dimintai keterangan di polsek, perkataan pelaku tidak sesuai dengan pernyataan saksi lainnya,” jelas Wisnu.

Awalnya, pelaku mengaku tak mendatangi rumah korban pada Minggu (25/3/2024).

Ia berdalih di hari itu berada di tempat kerjanya sebagai kuli bangunan.

Namun, ternyata ada saksi lain yang melihat pelaku berkunjung ke rumah korban di hari tersebut.

“Setelah diselidiki, akhirnya pelaku mengakui perbuatannya, pelaku menyerang korban hingga terkapar,” paparnya.

Adapun tujuan pelaku mendatangi rumah korban adalah untuk meminta uang THR yang baru diterima korban.

“Pelaku mendatangi rumah korban dan meminta uang sebesar Rp 500 ribu.”

“Pelaku mengetahui bahwa korban baru saja mendapat THR,” ucap Wisnu.

Akan tetapi, korban tak memberikan uangnya ke pelaku.

BACA JUGA : Anies di Sidang MK: Apakah Pilpres 2024 Dijalankan Bebas, Jujur dan Adil?

Pelaku pun kesal dan langsung menyerang korban.

“Pelaku juga mengambil peci yang diketahui sebagai tempat penyimpan uang.”

“Di peci itu terdapat Rp 300 ribu yang kemudian diambil pelaku,” urai Wisnu.

Dijelaskan Wisnu, pelaku memiliki motif ingin menguasai uang THR milik korban.

Uang tersebut akan digunakan pelaku untuk menutupi biaya hidup.

“Karena jengkel tidak diberi uang, maka pelaku melakukan penyerangan terhadap korban dengan cara menendang, tidak menggunakan alat apapun,” tandasnya.

Kronologi Penemuan Jasad Korban

Jasad kedua korban ditemukan pertama kali oleh pedagang sayur pada Senin sekira pukul 10.00 WIB.

BACA JUGA : TKN Siapkan ‘Dream Team’ Hadapi Gugatan Pilpres 2024: Itu Perkara Ecek-ecek, Pasti Kita Lahap

“Saat itu ada pedagang sayuran menanyakan Ibu Sartimah tidak terlihat membeli sayuran,” kata Suheni, tetangga korban, Senin (25/3/2024).

Pedagang sayur lantas mengetuk pintu rumah korban, namun tak ada respons.

Suheni dan pedagang sayur lantas mendorong pintu rumah korban yang ternyata tidak terkunci.

“Terlihat Ibu Sartimah bersama suaminya tergeletak sudah meninggal dunia,” ucap Suheni.

Mendapati hal itu, Suheni lantas bergegas memberi tahu tetangga sekitar dan keluarga korban.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

BERITA NANA4D : BERITA TERBARU DAN TERKINI