BERITA NANA4D – Channel 12 Israel mengulas situasi di wilayah utara Israel dengan mengutip pernyataan mantan kepala Divisi Operasi militer Israel, Mayor Jenderal Cadangan Israel Ziv.
Dia mengatakan kalau situasi keamanan di wilayah Utara membutuhkan prioritas.
Ziv lalu mengutuk keputusan yang diambil pemerintah Israel karena menunda konfrontasi di front utara sampai agresi militer IDF di Gaza selesai.
Baca juga: Fakta Kegagalan Jepang ke Semifinal Piala Asia 2023, Bursa Prediksi Juara Seketika Ambyar
Ziv menyiratkan, Israel seharusnya memadamkan perlawanan Hizbullah dengan bergerak cepat melakukan gempuran lebih dulu.
“Kami sebelumnya mengatakan, ‘(wilayah) Utara dapat menunggu sampai perang di Gaza selesai’, namun perang di Gaza terus berputar seperti revolver pistol,” katanya menunjukkan kalau sejauh ini selama hampir empat bulan bombardemen, IDF belum juga mampu mencapai target perang, memberangus Hamas.
Ziv menambahkan, eskalasi di utara Israel sudah terlanjur tinggi dan akan sulit bagi IDF mengatasi gempuran Hizbullah yang kian intensif menyerang pemukiman Yahudi di kawasan itu.
Akibatnya, kehancuran diterima banyak pemukiman Yahudi di Utara.
“Kami tidak akan sampai ke Utara, kami tidak akan mampu memfokuskan upaya (memulihkan keamanan), kami tidak bisa mengatasi masalah di sana,” katanya.
Netanyahu Biang Kerok
Ziv juga menegaskan kalau akar dari semua masalah keamanan di perbatasan Utara Israel dengan Lebanon adalah ketidakmampuan dan ketidaksiapan satu orang untuk memutuskan secara cepat.
Baca juga: Ganjar Sebut Sikap Mahfud dan Ahok Mundur Dari Jabatan Jadi Contoh Agar Tak Ada Konflik Kepentingan
Satu orang yang dia maksud tersebut adalah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
“Netanyahu menolak mengambil keputusan terlebih dahulu, terlepas dari apa yang direkomendasikan oleh semua kepala militer dan keamanan.”
Pernyataan ini dia lontarkan ketika front utara Israel dan Lebanon menyaksikan naiknya eskalasi pertempuran di tengah serangan balasan Hizbullah dan kesalahan Israel di Utara, seperti yang dimaksudkan Ziv tersebut.
Media Israel melaporkan komunitas pemukim Israel, diliputi oleh rasa ketakutan atas serangan roket Hizbullah serta ketidakpercayaan terhadap pemerintah Israel yang saat ini memerintah.
“Masyarakat Israel tidak tahu apa yang diinginkan dan direncanakan pemerintah ini,” media Israel melaporkan.
“Walikota Nesher mengatakan “perang di utara akan menghancurkan dunia,” tulis media Israel tersebut.
BACA JUGA : Punya Kekayaan Rp 2 Triliun, Prabowo Capres Paling Kaya, Anies Capres Paling Miskin
Seminggu yang lalu, menurut media Israel, walikota dilaporkan meninggalkan pertemuan dengan Menteri Dalam Negeri Israel dengan perasaan sangat prihatin.
Dalam pertemuan tersebut, walikota membahas skenario mengerikan di mana pertempuran pecah di front utara, dan memperingatkan, “Kami belum siap berperang, tidak ada rencana evakuasi, kami belum memperhatikan topik berbahaya tersebut, pabrik, dan masyarakat. tidak diberitahu seluruh kebenarannya.”