Site icon BERITA NANA4D : BERITA TERBARU DAN TERKINI

Suhu Puncak Makin Memanas Hotel Jadi Rajin Pasang AC

Suhu Puncak Makin Memanas Hotel Jadi Rajin Pasang AC

Berita Nana4D – Kawasan Puncak tak luput dari efek cuaca panas. Bahkan di kawasan Puncak Pass, tapal batas antara Bogor dan Cianjur yang terkenal dingin itu, suhu temperatur maksimal di dasbor mobil tepat tengah hari sudah menunjukkan angka 31 derajat celcius. Padahal dulu biasanya di bawah itu.

Kondisi panas tidak hanya dirasakan di siang hari, tapi ada kalanya malam hari juga terasa lebih hangat.

Kalau melihat situs informasi cuaca, selama bulan Oktober suhu rata-rata di Puncak mencapai 26 derajat. Per tanggal 30 Oktober suhu harian di Cianjur mencapai 29 derajat menurut situs BMKG Jawa Barat.

“Tuh lihat kalau di Puncak, hawanya panas tapi ada angin dingin masuk dari jendela ya, bandingin ama Jakarta, bedanya itu ya sama Jakarta,” ujar seorang rekan kami.

Akhir 2019, sempat menginap di sebuah hotel di kawasan Cipanas, beberapa km setelah Puncak Pass. Hotel ini sebelumnya tidak pernah memasang AC, meski begitu kami pun bisa tidur nyaman mesti tanpa AC.

Kini mau tak mau pengelola mulai memasang pendingin ruangan AC di setiap kamar secara bertahap.

BACA JUGA : Stoner Beri Saran ke Honda Siapa Calon Pengganti Marquez

Padahal dulu hotel selalu mengandalkan AC gelebuk alias udara alami, karena faktanya suhu udara di sini sudah cukup dingin.

“Iya dulu kita tidak ada AC, ya mau gimana lagi, udaranya tambah hangat, dan banyak tamu juga yang meminta,” ujar seorang manajemen hotel.

Selain emisi kendaraan yang tiap hari lalu lalang di kawasan Puncak, warga di sekitar Puncak, menyalahkan panasnya Puncak karena masifnya perubahan lahan di sekitar Puncak semenjak beberapa puluh tahun ini. Banyak lahan yang berubah fungsi menjadi perkebunan atau bangunan.

Sebagian warga juga ada yang menyalahkan pembangunan waduk Cirata. Seperti diketahui, Waduk Cirata berada di 3 kabupaten yakni Purwakarta, Cianjur dan Bandung Barat. Dari Puncak Pass, waduk Cirata ini jaraknya sekitar 51,3 km.

“Kalau ada waduk kan ada uap airnya, jadi membuat udara lebih hangat,” ujar Deni (50) warga Cianjur beralasan.

Namun soal apakah pembangunan waduk jadi salah satu pemicu peningkatan suhu udara sepertinya perlu pembuktian lebih lanjut.

Faktanya kawasan Puncak sudah menjadi korban panas ekstrem yang melanda Indonesia dan berbagai negara lain. Semoga Puncak jadi adem lagi ya…

Exit mobile version