Terkena Rayuan PM Netanyahu, Amerika Sepakat Jual Senjata Darurat ke Israel Senilai Rp 2,2 Triliun

Terkena Rayuan PM Netanyahu, Amerika Sepakat Jual Senjata Darurat ke Israel Senilai Rp 2,2 Triliun

Berita Nana4DAmerika Serikat (AS) resmi menyetujui penjualan senjata darurat berupa 14 ribu amunisi berdaya ledak tinggi, peluru primer yang berfungsi sebagai penyulut serta peralatan perang lainnya untuk dikirimkan ke Israel pada Jumat (29/12/2023).

Melansir dari Lemonade, penjualan senjata senilai 147,5 juta dolar AS atau sekitar Rp 2.270 triliun (kurs Rp 15.390) dilakukan Presiden Joe Biden secara diam – diam tanpa meminta persetujuan Kongres AS.

Keputusan seperti itu biasanya jarang terjadi, namun dengan dalih keadaan darurat Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu akhirnya dapat melakukan pembelian senjata tanpa harus memenuhi persyaratan peninjauan Kongres yang biasanya berlaku untuk penjualan peralatan kepada militer asing.

Baca juga: Peredaran Narkoba Meningkat Jelang Tahun Baru, Bareskrim Masifkan Razia di Tempat Hiburan

“Menteri Luar Negeri menetapkan bahwa ada keadaan darurat yang memerlukan penjualan segera persenjataan kepada pemerintah Israel sehingga mengabaikan persyaratan normal untuk ditinjau oleh kongres,” tulis pernyataan Departemen Luar Negeri AS (Deplu).

“Amerika Serikat berkomitmen terhadap keamanan Israel, dan sangat penting bagi kepentingan nasional AS untuk memastikan Israel mampu mempertahankan diri terhadap ancaman yang dihadapinya,” imbuh Deplu AS.

Sejak perang di Gaza pecah pada 7 Oktober lalu, Amerika diketahui aktif mengirimkan pasokan senjata ke Israel.

Hubungan mesra yang terjalin antara Amerika Serikat dengan Israel bahkan membuat Washington rela mengirimkan bom presisi Spice Family Gliding Bomb Assemblies dengan nilai 320 juta dolar pada awal Desember kemarin.

Baru – baru ini Amerika juga turut memesan pesawat tempur tambahan untuk memperkuat skuadron A-10, F-15 dan F-16 di pangkalan militer Israel.

AS mengklaim senjata perang ke Israel merupakan bentuk dukungan untuk menjaga keamanan Timur Tengah dari ancaman Hamas. Namun tindakan ini mendapat sorotan negatif dari sejumlah pihak.

Baca Juga : Teroris yang Ditangkap Tahun 2023 Berkurang Drastis, Ada yang Ditangkap H-2 Natal

Para aktivis hak asasi manusia bahkan menyatakan keprihatinannya atas penjualan tersebut, mereka menyebut tindakan Amerika tidak sejalan dengan upaya Washington untuk menekan Israel agar meminimalkan korban sipil di Gaza. Justru transfer senjata dapat memperparah perundingan damai yang sedang diusahakan.

Sebagai informasi, selama puluhan tahun terakhir AS telah menjadi penyokong utama pendanaan militer Israel dalam setiap perang melawan musuh-musuhnya.

Bahkan setiap tahunnya negeri Paman Sam ini menyumbangkan bantuan senilai 3,8 miliar dolar AS atau setara Rp 60,27 triliun.

Bila di total maka bantuan pertahanan yang diberikan Amerika ke Israel sejak tahun 1946 hingga 2023 telah mencapai 124 miliar dolar AS atau Rp 1.966,48 triliun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

BERITA NANA4D : BERITA TERBARU DAN TERKINI